Find your enjoyments! - Contact us: +6283833301689, Caroline. Thanks.
New YearNew YearNew YearNew YearNew Year
Photobucket

"Sex on the Air" (Adult True Story)

Kisah ini adalah kejadian yang sangat mengejutkan dan tidak pernah terjadi pada saya sebelumnya. Saat itu saya dan anak saya yang berumur 10 tahun, bersiap-siap kembali ke Jakarta setelah menghabiskan liburan kami di Bali.


Waktu sudah menunjukkan sangat malam, saat kami menunggu di gate untuk boarding bersama dengan penumpang lainnya di penerbangan terakhir hari itu.

Anak saya sudah sangat kelelahan dari jalan-jalan kami seharian, dan dia langsung tertidur saat kami duduk di bangk
u pesawat. Saya sibuk mengatur barang-barang kami dan meyakinkan bahwa dia tidur dengan nyaman.

Kami duduk di kursi paling belakang di tempat duduk jendela dan tengah. Sedangkan kursi di sebelah kiri saya belum ada yang menduduki. Tetapi rupanya pemiliknya datang, seorang pria yang sangat menarik. Tadi saya sempat melihatnya di waiting lounge.

Saat setelah lepas landas, dia tertidur di kursinya. Tetapi tangannya yang berada di atas pahanya sendiri agak menyentuh paha saya yang hanya mengenakan rok mini. Tidak tahu mengapa, saya tidak menghindar dari sentuhan itu. Saya membiarkan tangannya menyender di paha bagian luar saya, karena toh dia masih tidur.

Tetapi rupanya guncangan pesawat membangunkannya. Dia menjadi sadar bahwa saya tidak keberatan. Tangan kanannya perlahan-lahan mulai memegang lutut kiri saya dan saya tetap tidak mengelak. Dia lalu mengambil jaketnya yang diletakkan di pangkuannya dan otomatis menutupi tangannya yang sekarang bebas membelai paha saya di dalam rok.

Kami berdua tetap tidak saling melihat dan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. Tetapi jantung saya berdetak keras. Tangannya sekarang perlahan membelai naik bagian dalam paha kiri saya dan saya menarik napas panjang karena sudah turn-on. Saya membuang muka ke arah jendela saat orgasme secara diam-diam, karena tangannya menyentuh bagian paling intim saya. Saya hanya bisa mengejangkan kaki dan pura-pura menutup mulut menahan lengkuhan nikmat itu.

Dia pun secara gentleman menghentikan aksinya saat pesawat mendekati landing. Dan kami berpisah setelah turun dari pesawat, dengan saya hanya berani satu kali melirik ke arah wajah tampannya itu, tanpa pernah mengucapkan satu patah kata pun.